Cita-cita tak selamanya jadi kenyataan, bahagia yang diharap, badai yang diraih. Berharap terbang keawan biru, yang ada justru petir yang menyambar. Berharap taman yang sarat semerbak bunga-bunga kehidupan, yang didapat justru simbol-simbol kematian. Kehidupan menjadi awan pekat yang penuh kebisuan dan sarat penderitaan. Waktu pun seolah bergerak lamban, sementara kebahagiaan terbang kian jauh dan menjadi hal yang mustahil untuk diraih.
Tapi, ketika cita-cita itu berhasil di gapai, bahagia yang diharap datang sesuai harapan, dunia serasa berbunga-bunga. hari-hari begitu indah mempesona. beban hidup serasa menghilang. Canda-tawa, senyum bahagia senantiasa nampak dalam setiap detik. Bahkan waktu pun terasa begitu cepat berlalu.
Kehidupan ibarat gelombang, pasang surut hal biasa, seperti putaran waktu, siang malam hal lumrah. Jika hanya pasang saja atau siang saja, bukanlah kehidupan namanya begitu pula sebaliknya. Kehidupan sarat dinamika. Ibarat roda pedati, kadang di atas kadang pula di bawah. Pergantian suasana dan putaran roda itu adalah seni yang memperindah rona kehidupan.
Begitulah hidup ini, yang penting kita menyadari bahwa ada Allah dibalik semua itu. Keikhlasan, kesabaran dan keridhoan menerima taqdir, insya Allah merupakan kunci untuk keluar dari belenggu yang melilit.
Firman Allah Swt dalam Al-Quran
"Allah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". (QS. Al-Baqarah:286)
mengatasi semua kemelut dan rintangan yang ada Allah sampaikan dalam Al-Quran. "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusu'. (QS.Al-Baqarah:43)