Wisata Hati

Wisata Hati

Jumat, 12 Maret 2010

HIDUP TANPA IBU (KARYA NOFRIZAL XI IS 1)

IBU … ENGKAULAH MATAHARI HIDUPKU
DAN ENGKAULAH TEMPATKU BERTEDUH
TETAPI SEKARANG ENGKAU TELAH TIADA
TANGANMU TAK BISA LAGI MENGHAPUS AIR MATAKU

DAN NASEHATMU TAK LAGI KUDENGAR
YANG SELAMA INI KU ABAIKAN
MENGAPA ENGKAU TERLALU CEPAT
MENINGGALKAN KU
DISAAT AKU BUTUH DIRIMU DI SISIKU

OH TUHAN …
BEGITU CEPAT ENGKAU MENGAMBIL DIRINYA
DI SAAT AKU INGIN MEMBAHAGIAKANNYA
YANG UNTUK SEKIAN KALINYA DIA MEMBAHAGIAKANKU

IBU, BAYANGANMU SELALU ADA DALAM HIDUPKU
WALAUPUN ENGKAU TELAH TIADA
HANYA DOA YANG BISA KUTITIPKAN UNTUKMU
SEMOGA ENGKAU BAHAGIA DI ALAM SANA

AKAN DATANG SUATU ZAMAN

Akan datang suatu hari … Mulut terkunci … Kata tak ada lagi … Akan tiba masanya … Tak ada lagi suara dari mulut kita dan akan tiba masa hari perhitungan semua amal dan dosa. Allah menjelaskan pada kita “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. (Q:S Yassin,65). Dengan perintah Allah malaikat maut bisa tamatkan cita-cita manusia yang mempunyai sejuta impian yang hebat dengan MATI… Maut akan mengantar manusia dari mahligai yang tinggi ke lubang kubur perut bumi. Tidak ada lagi kawan-kawan sebaliknya terperangkap dalam kesunyian yang menakutkan sampai hari berbangkit. …. Jika kita selalu terlupa pada hari kita mati, maka saatnya kita mulai sadar dan insaf untuk apa kita hadir di permukaan bumi ini.

KISAH SEORANG ANSHAR

Muslim dan dan lain-lainnya mentakhrij dari abu hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, “ada seorang laki-laki menemui rasulullah shalallahu alaihi wa sallam seraya berkata, “sesungguhnya aku dalam keadaan lapar.” Beliau mengirim seseoarang untuk meminta kepada salah seorang istri beliau. Namun dia juga tidak mempunyai apapun kecuali air minum. Kemudian utusan itu disuruh menemui istri beliau yang lain, namun jawabannya juga sama, begitu pula ketika semua istri beliau. Maka beliau bersabda kepada orang-orang yan berada di tempat itu, “barang siapa malam ini berkenan menjamu tamu, niscaya allah akan merahmatinya.” Ada seseoarang dari anshar bangkit berdiri seraya berkata,” aku wahai rasulullah.” Lalu orang anshar ini pulang menuju tempat tinnggalnya dan bertanya kepada istrinya,” apakah engkau mempunyai makanan ?” “tidak ada, kecuali makanan untuk anak-anak,”jawab istrinya. “hiburlah mereka dengan sesuatu. Jika mereka minta makan malam, bujuklah agar mereka tidur. Jika tamu sudah datang, matikan lampu dan tampakkan kita seakan-akan kita sudah makan.” Dalam riwayat lain di sebutkan,”jika tamu kita hendak makan, hampirilah lampu dan matikan.” Ketika tamunya sedang makan, orang anshar dan istrinya hanya duduk saja, sehingga malam itu mereka harus menahan lapar. Pada keesokan harinya mereka berdua bertemu rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda,” Allah pun merasa taajub karena perbuatan kalian berdua terhadap tamu itu.” Dalam riwayat lain ditambahi, lalu turun ayat,’ dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Quran Surat Al-hasyr:9. Begitulah yang disebutkan di dalam at-targhib wat-tarhib. Al-bukhary dan an-nasa’y juga mentakhrijnya. Dalam riwayat muslim lainnya disebutkan nama orang anshar itu, yaitu abu thalhah, seperti yang di sebutkan didalam tafsir ibnu katsir, 4/338
Sumber :Sirah Sahabat Keteladanan Orang-orang di sekitar Nabi. Karya Syaikh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawy. Penerbit Pustaka Al-Kautsar.